Kamis, 07 Maret 2013



Ayam tarung sebagai petarung sangat mengandalkan kakinya untuk menjatuhkan lawan, kekuatan kaki sebagai prioritas utama untuk mencari ayam tarung yang bagus. Bentuk kakipun beraneka ragam ada yang bulat adapula berbentuk persegi (blimbing) dan ukurannya tentu juga tidak sama ada yang kecil dan besar. Untuk menentukan pilihan bentuk kaki yang bagaimana memang perlu pengalaman yang cukup untuk mengamati. Salah satu peternak besar ayam bangkok H. Zainul yang telah puluhan tahun mengembangkan ayam tarung menilai kaki yang kecil lebih cepat dan pukulanya sakit.

Memang dalam perkembangan bentuk
kakipun mengalami beberapa trend atau perubahan seperti di Thailand, dulu menyukai ayam yang memiliki kaki blimbing dikenal memiliki pukulan yang berat, hal ini juga terjadi di Indonesia. Tapi H. Zainul terus mengamati setelah membandingkan dengan kaki ayam berbentuk bulat ternyata yang ukuranya (diameter) lebih kecil pukulanya lebih sakit. Mengingat pukulan yang berat belum tentu sakit, meskipun menerima pukulan bertubi-tubi ternyata tidak mudah untuk menjatuhkan lawan, berbeda dengan kaki kecil ternyata pukulannya sangat dirasakan sehingga lebih cepat membuat lawan tak berdaya dan menyerah.

H. Zainul yang ditemui Jasuli dan Bhareizy dari Cobra Farm di peternakannya yang berada di kawasan Payudan Dundang Guluk-Guluk Madura menunjukkan kaki kecil yang dimaksud yaitu kaki ayam yang memiliki diameter lebih kecil dibanding dengan ayam lain yang postur tubuhnya sama, dan bentuknya bulat seperti rotan.  “Kalau sering mengamati akan lebih mudah apakah ini kaki kecil atau tergolong besar dan tak perlu membandingkan dengan ayam lain,” ujar H. Zainul saat ditanya tentang perbandingan besar kecilnya kaki.

Selain melihat dari diameter kaki, juga harus melihat bentuk jari-jari yang dimiliki. “Jari-jari harus kecil, semakin keujung semakin kecil,” papar H. Zainul sambil menunjukkan jari ayam yang dimaksud. “Apa istilahnya jari yang bentuknya demikian di Indonesia,” tanya H. Zainul pada Cobra Farm. “Istilah bahasa Jawa ‘Merit’,” jawab Cobra Farm singkat.

Bahkan menurut H. Zainul, memprediksi keistimewaan ayam tarung berdasarkan kaki 90 % akurat, sementara berdasarkan anatomi atau katurangga lainnya akurasinya hanya 50 %. Tentu saja H. Zainul menyarankan, paling utama memilih ayam tarung harus melihat kakinya, meskipun tidak boleh meninggalkan tanda atau ciri-ciri anatomi lainnya sebagai penunjang.

Lebih penting lagi harus ditunjang perawatan dan latihan serta makanan yang sesuai dengan kebutuhan ayam tarung termasuk vitamin dan obat-obatan yang diperlukan, yang bisa membuat kondisi ayam tarung semakin prima, sehingga keistimewaan yang dimiliki dapat digunakan secara maksimal tepat pada sasaran yang mematikan.

Mengingat bagaimanapun keistimewaan pukulan kaki yang dimiliki,  jika tidak ditunjang dengan tenaga atau kekuatan yang maksimal pula tidak akan berarti apa-apa, sementara untuk menghasilkan tenaga yang maksimal dapat dibantu melalui latihan dan ditunjang pakan serta obat-obatan yang tepat, selain itu peran anatomi lain untuk menghasilkan pukulan juga sangat diperlukan misalnya kondisi bulu sayap dan ekor, jika bulu sayap dan ekor sempurna akan membantu kekuatan saat melancarkan pukulan.

Begitu pula dengan keterampilan paruh, semakin cekatan dalam mematuk akan semakin sering melepaskan pukulan ke lawan dan mantapnya patukan akan membuat ayam yang dipukul semakin terasa selain sasarannya tepat juga menahan kepala saat melancarkan pukulan membuat pukulan semakin terasa sakitnya.
 CP_


0 komentar:

Posting Komentar